Android dan iOS merupakan sistem operasi untuk aplikasi mobile atau smartphone yang banyak digunakan saat ini. Dengan berkembangnya sistem tersebut, maka para pengembang aplikasi pun perlu mempelajari bahasa pemrograman untuk membuat program yang dapat berjalan di kedua platform itu. Berikut beberapa bahasa pemrograman yang populer digunakan untuk mengembangkan aplikasi di Android dan iOS.
1. Java (Android)
Java adalah bahasa pemrograman untuk Android (native) yang pertama kali digunakan saat Android diluncurkan bahkan hingga saat ini. Tentunya karena sudah cukup lama digunakan, maka library dari Java akan lebih lengkap dibanding dengan bahasa pemrograman lain untuk Android.
2. Kotlin (Android)
Menurut wikipedia , Kotlin pertama kali dirilis tahun 2016 oleh JetBrains. Pada tahun 2019, Google mengumumkan bahwa Kotlin adalah bahasa yang disarankan untuk pengembang aplikasi Android dan juga tersedia di Android Studio. Kotlin didesain agar lebih baik dari Java namun tetap dapat berhubungan dengan Java sehingga para pengembang aplikasi dapat lebih mudah memigrasikan aplikasinya dari Java ke Kotlin.
3. Swift (iOS)
Swift adalah bahasa pemrograman yang lebih baru sebagai relatif atau penerus dari Objective-C yang juga digunakan untuk pengembangan aplikasi iOS (native). Swift terus dikembangkan dari waktu ke waktu dan mendukung platform selain iOS. Kelebihan Swift dibanding Objective-C adalah penulisan fungsinya yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh programmer. Selain itu Swift juga sudah open source sehingga pengembangannya juga didukung oleh komunitas.
4. Objective-C (iOS)
Objective-C adalah bahasa pemrograman tertua yang digunakan oleh Apple untuk iOS (native). Objective-C telah ada sebelum Swift dan tentunya banyak library yang masih menggunakan Objective-C untuk pengembangan aplikasi iOS.
5. Dart (Cross Platform)
Flutter adalah salah satu SDK buatan Google untuk membuat aplikasi cross platform yang dapat berjalan di Android dan iOS dalam sekali coding. Flutter dibuat dengan bahasa pemrograman Dart yang memang jarang digunakan saat ini. Flutter dirilis pertama kali pada tahun 2017 dengan tampilan yang bagus dan dokumentasi yang lengkap. Salah satu alasan penggunaan dart adalah performanya yang cukup bagus sehingga mendukung fungsi hot reload, yaitu dapat mengubah tampilan tanpa perlu dikompilasi ulang.
Untuk lebih lengkapnya kenapa flutter menggunakan dart, dapat dibaca di web flutter . Salah satu kekurangan flutter saat ini yaitu belum didukungnya code push yang memungkinkan developer untuk melakukan update tanpa upload ulang ke toko aplikasi seperti Google Play atau App Store.
6. Javascript (Cross Platform)
React Native adalah salah satu SDK buatan facebook yang saat ini cukup populer digunakan untuk membuat aplikasi mobile cross platform. Bahasa yang digunakan pun merupakan bahasa yang populer yaitu javascript yang sudah terbiasa digunakan oleh para programmer website. React Native pertama kali dirilis tahun 2015, lebih dulu dibandingkan dengan Flutter. Kelebihan dari react native adalah dukungannya terhadap code push sehingga dapat melakukan beberapa update kecil tanpa harus upload ulang ke toko aplikasi. Fitur ini sangat berguna untuk melakukan bug fix atau hotfix yang harus segera dirilis.
7. C# (Cross Platform)
Xamarin adalah open source mobile app platform untuk pengembangan aplikasi berbasis .NET yang saat ini sudah dimiliki oleh Microsoft. Pengembangannya dapat menggunakan IDE Microsoft Visual Studio.
Comments
Post a Comment